Solo. Malam rabu 12/08/2008 jam 19:00 aku mengalami kecelakaan di gemolong sekitar 30km dari Solo. Ceritanya mau ngambil motor. Waktu itu aku berangkat dari Solo dianter temen ke terminal sekitar 15:00 lebih. Abis itu aku nunggu bus ampir 1 jam lebih, nggak tahu gak seperti biasanya kayak gini. Yaudah aku sabar nunggu deh,sampai akhirnya jam 16:00 lebih bus baru berangkat ke purwodadi. Di dalam penuh sesak karena itu termasuk bus terakhir nggak tahu belakange masih ada lagi apa nggak. Aku nggak dapet tempat duduk terpaksa deh duduk di atas mesih samping pak sopir. Bus pun berjalan pelan,mlah pelan banget nggak seperti orang-orang kebanyakan bilang kalo bus yang setrayek disitu selalu ngebut.
Sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 18:00 lebih akhirnya sampai juga di Simpang Lima Purwodadi. Disitu dah ada yang nunggu aku, setelah aku turun akupun langsung pakai helm nggak pake istirahat ngacir aja kembali ke Solo. Notabene jalan rusak pokoke dibabat habis. Malam sebelumnya aku nggak tidur, pagi baru tidur 2 jam aja temenku datang bangunin. Huh..capek deh..
Dijalan memang keadaan tergesa-gesa, gak pandang bulu jalan bergelombang, alus tancap terusssssss.... Aku memang capek banget saat itu, sempet juga ampir tidur. Tapi masih bisas aku tahan.
Dan akhirnya sampai juga di daerah Sumberlawang, disinilah awal semuannya..!!
Saat itu jalanan udah mulai alus, aspal dah mending dari sebelumnya. Aku tancap aja gas kenceng-kenceng. Keadaan jalan emang nggak ada lampu, nggak ada penunjuk jalan. pokoknya blank!!! Saat aku semakin tambah kecepatannya dalam jarak 1 meter aku kaget ternyata ada plang tanda perbaikan jalan yang tiba-tiba muncul di depan. Disana tidak ada penanda yang menunjukkan klo sedang ada perbaikan jalan atau semacam lampu kecil. Memang sudah nasibnya dalam jarak 1 meter itu aku spontan rem aja cakram depan. Eh..ternyata ada pasir didepan, motorpun terpeleset ke kanan dan menimpa tubuhku menarik tubuhku di aspal beberapa meter. Temenku terbang terguling ke sisi jalan yang lain. Yang aku patut syukuri kami tidak cidera terlalu parah hanya lecet-lecet di kaki dan tangan. Setelah itu banyak warga yang datang menghampiri kami memberikan pertolongan. kamipun dibawa ke salah satu rumah warga di dekat situ.
Akupun masih bersyukur karena ditempat yang sama dimana kami jatuh sudah sering terjadi nkecelakaan. Kami adalah korban yang ke-4 dan yang paling beruntung sendiri karena sebelumnya ada yang patah tulang dan banyak lagi yang lebih parah sesuai cerita warga. Motor bagian depanku hancur. Dah aku perbaiki dan lumayan menguras kantong di saat krisis seperti sekarang ini hiks..
Ya Allah terima kasih atas segala rahmat yang telah Kau berikan sampai detik ini..
This entry was posted
on Agustus 16, 2008
at 18.31
and is filed under
about me,
renungan
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.
wibiya widget
Set Your Languages
Visitors
Links
BlogCatalog
Categories
Archives
-
►
2012
(2)
- ► Jun 17 - Jun 24 (1)
- ► Mei 20 - Mei 27 (1)
-
►
2010
(10)
- ► Nov 21 - Nov 28 (8)
- ► Mar 14 - Mar 21 (2)
-
►
2009
(14)
- ► Okt 4 - Okt 11 (1)
- ► Mei 3 - Mei 10 (2)
- ► Apr 19 - Apr 26 (3)
- ► Mar 15 - Mar 22 (3)
- ► Mar 8 - Mar 15 (2)
- ► Feb 8 - Feb 15 (1)
- ► Jan 25 - Feb 1 (1)
- ► Jan 18 - Jan 25 (1)
-
▼
2008
(107)
- ► Des 28 - Jan 4 (2)
- ► Okt 12 - Okt 19 (1)
- ► Sep 14 - Sep 21 (11)
- ► Sep 7 - Sep 14 (2)
- ► Agu 31 - Sep 7 (1)
- ► Agu 24 - Agu 31 (2)
- ► Agu 17 - Agu 24 (11)
- ▼ Agu 10 - Agu 17 (9)
- ► Agu 3 - Agu 10 (12)
- ► Mei 25 - Jun 1 (6)
- ► Mei 18 - Mei 25 (10)
- ► Mei 11 - Mei 18 (10)
- ► Apr 27 - Mei 4 (9)
- ► Apr 13 - Apr 20 (4)
- ► Apr 6 - Apr 13 (17)